Nurdin Halid menilai wacana dua poros Pilpres 2024 adalah langkah memberi kesempatan sempit kepada rakyat.
Perjuangkan Prabowo-Airlangga Hartarto
Nurdin Halid melanjutkan Golkar telah menetapkan mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.
Keputusan tersebut telah ditetapkan Partai Golkar dan butuh proses panjang jika mengubahnya kembali.
"Sikap Partai Golkar tegas telah deklarasikan Pak Prabowo sebagai calon presiden. Ketika mau mengubah ini maka itu tidak mudah, karena Golkar telah menetapkan Pak Prabowo melalui kajian mendalam dan konsultasi dewan senior dan dewan pertimbangan," kata Nurdin Halid.
Ditanya sikap Golkar jika wacana Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto benar-benar terwujud, Nurdin Halid menilai Golkar akan membuka peluang mencari formasi lain.
"Tapi saya yakin pak prabowo tidak akan terima wacana jadi cawapres itu, karena ini kesempatan terakhir Pak Prabowo ditinjau dari umur. Di Pilpres 2029 agak sulit, apalagi sekarang KIM didukung banyak parpol," kata Nurdin Halid.
Nurdin Halid menilai 8 parpol dalam barisan Koalisi Indonesia Maju adalah kekuatan partai luar biasa sebagai parpol pemenangan Prabowo Subianto maju Capres.
"Tidak alasan subjektif ataupun objektif untuk menerima Pak Prabowo jadi cawapres. Yang subjektif dan objektif adalah Pak Prabowo capres, tidak ada pilihan lain," kata Nurdin Halid.
Nurdin Halid melanjutkan Golkar sejauh ini terus memperjuangkan dan melakukan lobi politik menjadikan Airlangga Hartarto jadi cawapres pasangan Prabowo.