Petani Makin Sejahtera, Program IP400 Sukses Berkat Pupuk Berkualitas dan Murah

  • Bagikan
Petani di Bone membersihkan gulma dari areal persawahan miliknya.

"Atau disebut 6 T, yakni tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat mutu," ucapnya.

Agar bisa memenuhi prinsip 6T itu pihaknya terus mengawal dan membenahi sistem pendistribusian pupuk subsidi. Di antaranya lewat e-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). dan upaya penerapan kartu tani serta memperketat pengawasan.

Mengenai pupuk bersubsidi ini kata dia itu diatur dalam Surat Keputusan Menperindag No. 70/MPP/Kep/2/2003 tanggal 11 Pebruari 2003 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor.

"Selain itu kita wajib mendorong meningkatkan partisipasi masyarakat guna mengawasi pelaksanaan program subsidi. Kita juga meminta dukungan semua pihak lintas terkait, terutama aparat, untuk mengawal distribusi pupuk bersubsidi sehingga tidak ada penyalahgunaan pupuk bersubsidi," papar Andi Asman.

Terkait hal tersebut pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI untuk mengawasi peredaran pupuk subsidi. Masyarakat juga diminta turut mengawasi.

Untuk memastikan penyaluran pupuk berjalan dengan optimal terutama sepanjang momentum musim tanam pihaknya bersama Pupuk Indonesia mengantisipasi dengan meningkatkan sistem monitoring distribusi

Distributor dan kios adalah kunci keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi agar bisa sampai ke tangan petani yang berhak sesuai dengan mekanisme yang ada, yaitu melalui RDKK.

Pada sistem tersebut produsen pupuk diwajibkan menyimpan stok hingga kebutuhan dua minggu ke depan hal tersebut dilakukan untuk mencegah kelangkaan saat terjadi lonjakan permintaan di musim tanam.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan