Angka Backlog Masih Tinggi, REI Dorong Properti Masuk PSN

  • Bagikan
Pembukaan Musda REI Sulsel. (Nurhadi-FAJAR)

Selain itu, konsistensi dan ketersediaan pembiayaan perumahan perlu dijaga, terutama kepastian kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

"Persoalan perumahan ini sangat penting, maka butuh sinergitas semua pemangku kepentingan," katanya.

Sektor properti bersifat padat karya, sehingga menumbuhkan banyak lapangan kerja baru. Hal lain yang penting dari sektor properti adalah kebutuhan terhadap rumah masih sangat besar sehingga menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu kata dia, peran sektor perperti sangat besar untuk menopang perekonomian. Sektor ini memberikan sumbangsih untuk PDB sebesar 16 persen, PAD 30-35 persen, APBN 9 persen, dengan angkatan kerja yang masuk sektor properti telah mencapai 12 juta orang.

"Jadi sektor properti ini betul-betul menjadi penggerak sektor lainnya, multiplayer yang ditimbulkan aktor properti sangat besar," katanya.

Di sisi lain ia juga mengatakan Musda adalah agenda organisasi membuat regenarsi agar menjadi lebih baik, jadi ini agenda biasa siapapun yang terpilih harus membawa REI Sulsel lebih baik lagi ke depannya.

"Jadi berdasarkan diskusi dengan OJK, sektor properti di Sulsel sudah tumbuh dan relatif semua sudah mampu reborn pasca pandemi," terang Joko.

Demisioner Ketua DPD REI Sulsel M Sadiq menuturkan hingga saat ini REI Sulsel telah memiliki anggota 367 pengembangan. Anggota tersebut membangun mulai apartemen, rumah komersil, dan subsidi.

"Sektor properti membutuhkan pemain baru, butuh stimulus dan agar permintaan dan kebutuhan rumah masyarakat Sulsel bisa terpenuhi," tuturnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan