Gejala umumnya dialami oleh anak yang menderita ISPA yakni demam, kadang disertai sakit kepala, dan batuk. Kata dia, untuk anak usia sekolah sendiri yang mengalami ISPA juga disebabkan dengan pola sosialisasi kepada anak yang sulit dikontrol orang tua, misalnya jajan sembarangan.
“Kadang anak yang sedang asyik bermain ketika jajan itu lupa atau tak memperhatikan cuci tangan terlebih dahulu, makan, gosok hidung lagi, makan lagi,” ujarnya.
Ia membeberkan pola hidup sehat sejak dini ialah cara paling ampuh menekan potensi ISPA tersebut. “Orang tua paling utama, karena hampir seluruh aktivitas anak itu dapat diketahui oleh para orang tua,” paparnya.
Perhatian penuh orang tua menjadi penting kata Yusri, terutama melihat faktor lingkungan tempat bermain anak. Penyampaian harus secara aktif untuk memperhatikan kebersihan diri selama beraktivitas dan bermain. “Paling penting juga memperhatikan kualitas asupan (makanan),” sebutnya.
Tidak hanya ISPA, penyakit lainnya juga bisa bermunculan dan dialami oleh masyarakat secara umum, seperti diare dan DBD. Ia menyampaikan, Pemprov Sulsel melalui Dinas Kesehatan Sulsel juga tengah aktif menyampaikan sosialisasi berkaitan dengan penerapan pola hidup sehat terutama di musim kemarau ini.
"Puskesmas kami juga aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat sekaitan dengan penyakit pernapasan,” bebernya. (uca/fajar)