Bangun KTI, Anies Janjikan Pemerataan, Prabowo Usung Ekonomi Hijau, Ganjar Ingin Perkuat SDM

  • Bagikan
Prabowo, Anies dan Ganjar di Silaknas ICMI. (TAWAKKAL-FAJAR)

Hal serupa juga dilontarkan Bacapres usungan PDIP, Hanura, PPP dan Perindo, Ganjar Pranowo. Eks Gubernur Jawa Tengah itu mengaku, KTI punya sumber daya yang mumpuni, baik alam maupun manusianya.

Itu sebabnya, dia yakin betul KTI bisa menjadi kawasan penopang perekonimian nasional. Itu bisa diwujudkan lewat strategi ekonomi biru dan ekonomi hijau, termasuk menggunakan satu data Indonesia.

"Kita bicara pembangunan KTI. Saya senang sekali mendapat masukan dari pakar ICMI, karena ini sangat penting bagi kita untuk membuat sebuah modeling. Tetapi kuncinya, SDM musti unggul,” ungkapnya.

Dia membeberkan, untuk blue economy, sangat cocok untuk KTI. Sebab saat ini, Indonesia memiliki 77 persen kawasan laut. Namun sayangnya, kontribusi maritim terhadap GDP hanya 7,6 persen.

Perkuat Perikanan

Kondisi lain yang terjadi, regulasi terkait penangkapan ikan Indonesia berada di peringkat 20 terburuk, dari 152 negara. Akibatnya, daya tangkap dan produksi juga berdampak pada tingginya angka kemiskinan bagi kaum nelayan.

”Angka kemiskinan nelayan di wilayah pesisir itu sampai 12,5 persen. Bahkan kredit macet yang melibatkan nelayan mencapai Rp186 miliar lebih, dengan persentase 8,25 persen,” bebernya.

Ganjar juga mengatakan, kawasan pantai dan laut mampu menyerap karbon sampai 17 persen. Namun belum ada credit blue print lahan gambut dan mangrove. Padahal, potensi blue carbon credit bisa mencapai 3.540 T.

Itu sebabnya, lanjut Ganjar, butuh sokongan dana besar untuk bisa mendongkrak lahirnya Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Bahkan anggaran untuk mencegah, mengurangi dan memperbaiki kerusakqn lingkungan mencapai Rp1,371 triliun. Sedangkan tanggungan BPJS akibat polusi udara mencapai Rp17,8 triliun.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan