Sejumlah daerah juga sudah digarap. Termasuk mengkapling daerah tertentu yang saat ini menjabat sebagai kepala daerah. DPD di daerah tersebut diminta untuk memaksimalkan pekerjaan elektoral.
"Saya tentu bertanggung jawab untuk itu dan saya dapat tugas untuk memastikan itu dari DPP. Sehingga, mereka ini punya tanggung jawab elektoral juga,” terangnya.
TP juga akan fokus bekerja di Pileg lebih dulu. Dia bakal optimalkan kesempatan ini untuk membuka pintu selebar mungkin baginya agar mendapat tiket Pilgub dari DPP.
"Tentu saya akan fokus Pileg dulu. Tetapi itu tidak mengurangi cita-cita saya untuk putar balik mengabdi kepada masyarakat Sulsel. Kita lihat saja, doakan saya bisa duduk di Senayan dulu, setelahnya tunggu instruksi DPP, apakah saya menjemput takdir di Senayan atau di Gubernuran,” bebernya.
IAS juga tidak mau kalah. Dia mengaku sudah berkeliling untuk menyampaikan niatnya menjadi Gubernur Sulsel kepada masyarakat. Itu sudah dilakukan satu tahun lebih, sehingga tidak ada alasan baginya untuk tidak maju.
"Jadi jangan tanya lagi saya mau maju Pilgub atau tidak. Di internal Golkar itu punya porsi semua,” ujarnya kepada FAJAR.
Pada saatnya nanti, kata dia, juga akan tetap ikut mendaftar sebagai calon Gubernur Sulsel di internal partai. Sebab menurutnya, sudah cukup banyak biaya yang dikeluarkan.
"Pastilah saya daftar. Sudah satu tahun setengah lo saya jalan. Keliling itu tidak pakai kertas, biaya bensin, dan lain-lain itu lumayan besar. Minimal tiga sampai empat kali satu kabupaten setiap bulan. Orang yang belum jalan saja sudah bilang mau maju. Apalagi saya yang sudah banyak keluar biaya,” lanjutnya.