Bahkan IAS mengaku akan berjuang habis-habisan merebut tiket Pilgub. Namun jika pada akhirnya DPP menugaskan nama lain, dia juga akan menerima dan tidak akan melawan perintah partai.
"Kalau pada akhirnya Golkar menugaskan figur lain ya tidak apa-apa. Golkar kan begitu, rekrutmen awal selalu kader. Nanti dilihat, dari sekian banyak kader itu siapa yang punya elektoral. Kemudian nanti disandingkan dengan orang luar (Golkar),” bebernya.
Dengan begitu, dia hanya ingin fokus saja bekerja untuk elektoral partai dan pribadinya. Selebihnya akan diserahkan kepada DPP, apakah mengusungnya, menugaskan kader lain, atau justru kader partai lain.
"Jadi masih panjang. Kalau yang beredar itu memang masih internal,” kata dia.(*)