Mantan Gubernur Sumut itu membandingkan kejadian yang dialami PSMS ketika bertandang ke Persiraja. Dimana mereka menyerahkannya ke Komdis PSSI dan tidak lapor polisi.
"Saya protes pada tempatnya. Saya lakukan pada tempatnya, saya tidak melaporkan ke polisi, walapun saya sendiri dilempar (botol). Ada pemain bola saya dipukul saya laporkan ke Komdis, saya laporkan ke PSSI. Mudah-mudahan PSSI menangani hal ini," ungkapnya.
"Di PSSI, perangkat PSSI itu lengkap di situ. Kalau ada masalah dalam pertandingan, ya laporkan. Mau di bagian apa? wasit ada bagian wasit, semua lengkap di situ," lanjutnya.
Sebagai sosok yang pernah jadi nomor satu di PSSI, berharap kasus ini tidak berlanjut proses hukumnya.
"Saya pernah jadi ketua PSSI kok sampai ke aparat. Ada apa ini, tidak boleh itu dilanjutin, nanti kita kawal," sebutnya.
"Kalau ada membuat sesuatu di luar PSSI, berarti sudah ada niat yang tak baik. Bukan berbicara lagi soal pembinaan persepakbolaan," katanya.
Meski begitu, jikapun nanti kasus ini terus berlanjut, dia menyarankan ke Arya Sinulingga untuk menghadapi tanpa ada intervesi apapun ke PSSI.
Diapun menyindir kasus ini jadi melebar karena orang yang tak paham bola mengurus klub.
"Ini kalau orang enggak ngerti bola, jangan ikut-ikut ngurus bola karena enggak ngerti, jadi ginilah semuanya," tegasnya.
Sebelumnya, Nazaruddin Dek Gam resmi melaporkan Arya Sinulingga ke Bareskrim Mabes Polri, Senin, 27 November 2023 dengan nomor Surat Tanda Terima Laporan Polisi STTL/461/XI/2023/BARESKRIM.(pojoksatu)