Tetapi Suryadi tidak ingin berburuk sangka. Kata dia, meski kemungkinan manuver muncul dari pendukung kandidat, namun tidak menutup kemungkinan juga itu murni niat jahat dari pihak lain, atau justru ajang coba-coba saja.
”Ada juga faktor lain dari para hacker yang tidak ada kepentingan sama sekali. Dulu kan pernah anak SMP yang bisa masuk, dia bukan pendukung kandidat. Pernah juga ada dari Malaysia yang menyerang basis data KPU. Kami harap itu tidak terjadi di Pemilu ini, supaya proses demokrasi tidak diacak-acak satu oknum,” harapnya. (ikbal/fajar)