FAJAR.CO.ID, NTT -- Pos Pengamatan Gunung Api di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), memberikan laporan pada Jumat (1/12) malam pukul 20.12 WITA bahwa Gunung Ile Lewotolok mengalami erupsi.
"Baru saja terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati mencapai kurang lebih 500 meter di atas puncak gunung," kata Petugas Pengamatan Pos Pemantau Gunung Api Stanis Ara Kian dari Lembata pada malam Jumat.
Jika diukur dari permukaan laut, ketinggian kolom abu mencapai sekitar 1.923 meter.
Dilihat secara visual, ujar Stanis, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat laut. Erupsi ini tercatat dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 34.1 milimeter dan berlangsung selama sekitar 50 detik.
"Kalau secara dentuman, dentumannya lemah," ujar dia.
Saat ini, Gunung Ile Lewotolok memiliki status Level II (waspada).
Masyarakat di sekitar gunung, termasuk pengunjung, pendaki, dan wisatawan, diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung.
Warga di tiga desa yang berada tepat di kaki gunung, yaitu Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona, diminta untuk selalu mewaspadai potensi bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang bermuara di puncak Gunung Ile Lewotolok juga diingatkan untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama pada saat musim hujan seperti sekarang. (ant)