”Ini hal yang tidak perlu dikhawatirkan, karena semua orang yang tampil dalam kontestasi Pilpres adalah orang terbaik. Tim Prabowo-Gibran sudah mengatakan, tidak perlu mengkhawatirkan masalah bangsa karena semua yang mengikuti Pilpres adalah orang terbaik. Nah ini ada dugaan debat khusus Cawapres dihilangkan,” sesalnya.
Atas dugaan permainan tersebut, MRR menegaskan, Timnas AMIN meminta KPU tetap menggelar debat khusus Cawapres secara terpisah. Harapannya, agar rakyat dapat menilai kualitas Cawapres mereka nanti.
”Karena sudah sepatutnya rakyat Indonesia melihat sendiri kualitas cawapres mereka, karena bagaimanapun potensi mereka memimpin kedepan menjadi capres itu sangat besar. Kita perlu melihat mereka tampil,” tegasnya.
Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Salahuddin Uno menilai, format debat kandidat pada 2019 lalu sudah sangat ideal. Dia melontarkan pendapat itu karena pernah terlibat langsung dalam debat kandidat.
Mengingat, Sandi sendiri merupakan kandidat Calon Wakil Presiden pada 2019 lalu, mendampingi Prabowo Subianto. Namun dia kalah dalam perebutan suara dari pasangan Jokowi-Ma'ruf.
”Saya pengalaman mengikuti debat di 2019. Itu ada format pasangan Capres dan Cawapres. Format 2019 itu sudah baik, karena memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjatuhkan pilihan,” kata dia.
Namun begitu, Sandi juga yakin format debat Pilpres 2024 diputuskan melalui berbagai pertimbangan. Sehingga dia berharap, debat kandidat bisa menjadi ruang yang tepat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, juga meyakinkan pemilih untuk memilih pasangan calon.