Hati-hati Pneumonia Banyak Menyerang Anak-anak, Begini Cara Mengenali Gejalanya

  • Bagikan
Tiongkok tengah dilanda wabah Penemonia. Wabah itu menyebar di Beijing dan Kota Liaoning. (Jade Gao/AFP)

FAJAR.CO.ID- Dalam beberapa waktu terakhir, bakteri Mycoplasma pneumoniae jadi perbincangan masyarakat karena diduga jadi pemicu wabah misterius pada anak-anak di Tiongkok. Kini penyakit itu disebut-sebut sudah masuk ke Indonesia.

Penyakit ini banyak menyerang bayi atau anak-anak dan kelompok lansia. Dua bulan terakhir, kasus pneumonia pada anak di Surabaya meningkat. Selain disebabkan virus dan bakteri, cuaca panas juga menjadi faktor pemicunya.

Dokter spesialis anak Mayapada Hospital dr Deasy Fiasry SpA menuturkan, gejala pneumonia pada anak bisa dikenali lewat frekuensi batuk yang jarang, lantas cepat meningkat menjadi batuk skala berat. Gejala lain yang bisa dilihat pada bayi adalah frekuensi napas yang makin cepat.

”Jadi, dari cuping hidung yang kembang kempisnya cepat. Lalu, ada tarikan napas dada yang lebih berat. Jadi, saat napas, dadanya terlihat lebih dalam,” ucap Deasy.

Gejala lainnya berupa demam dan penurunan nafsu makan. Menurut Deasy, kenaikan kasus pneumonia pada anak sebenarnya terjadi sejak awal tahun.

Terutama sejak kondisi kegiatan mulai normal dan aturan masker dicabut. Namun, peningkatan signifikan justru terjadi selama dua bulan terakhir. Itu dipengaruhi beberapa faktor.

Cuaca panas juga memicu pneumonia. ”Dampaknya ke imunitas tubuh yang menurun. Kemudian, orang cenderung malas pakai masker karena panas,” ucapnya. Selain itu, cuaca panas diikuti dengan tingginya polutan di udara.

Pneumonia pada anak juga disebabkan aktivitas orang dewasa. Bisa jadi, selepas kerja, orang dewasa pulang membawa virus. ”Tapi, karena imunitas anak lebih rentan, anaknya yang sakit,” jabarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan