Ia juga menganggap hal itu sebagai riak kecil, sehingga pihaknya juga tidak berambisi untuk menggarap strategi khusus pencegahan hal serupa ke depannya.
"Kami anggap sebagai pilot project dengan riang gembira. Ini konsen kami di TPD, dan ke depan kami berjalan normal saja. Tidak ada hal yang harus dipersiapkan secara berlebihan untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini lagi ke depan," terangnya.
Kasus yang dialami TPD, sepenuhnya akan diserahkan kepada pihak yang berwenang. Ia juga menegaskan bahwa mereka tidak mengarahkan dugaan kepada kandidat lain.
"Kami akan mencoba mengusut yang melakukan hal tersebut. Jadi kami berharap, masyarakat di luar jangan ada yang berpikir ini tindakan tim capres lain. Itu hal yang sangat kami hindari,” tegasnya.
Sekretaris TPD Ganjar-Mahfud, Fadli Ananda menegaskan, hal ini menjadi bukti bahwa elektabilitas Ganjar-Mahfud di Sulsel tengah naik. Meskipun begitu, kasus ini diserahkan ke pihak berwenang. "Kami serahkan ke pihak yang berwenang saja,” tegasnya.
Bawaslu Dalami
Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli menegaskan, pihaknya sedang mendalami kasus ini. Pihaknya tidak bisa bergerak gegabah untuk menangani kasus-kasus begini.
"Lagi pendalaman kasusnya. Kami tidak serta merta melakukan penindakan, tetapi ada kajian hukumnya, legal opinion, termasuk dengan material perusakan formal dan materi, apakah terpenuhi atau tidak,” tegasnya.
Jika dalam kasus ini nantinya ditemukan unsur pidana, maka kasusnya akan diserahkan kepada pihak Penegak Hukum Terpadu (Gakkumdu). Namun jika tidak, akan dilihat lebih jauh seperti apa langkah yang bisa mereka lakukan. "Masih dalam pendalaman proses," tuturnya.