Pakar kesehatan anak dari Kelompok Staf Medis Kesehatan Anak Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Wahyuni Indawati Sp. A, Subsp. Resp, menyatakan bahwa gejala pneumonia pada anak umumnya dimulai dengan demam, batuk, atau pilek, yang kemudian diikuti oleh sesak napas dalam rentang waktu 14 hari dan bersifat akut.
"Umumnya gejala pneumonia diawali dengan demam, batuk atau pilek, kemudian diikuti oleh gejala sesak napas yang biasanya terjadi dalam 14 hari dan bersifat akut," ujar dia di Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Wahyuni menjelaskan bahwa sesak napas ditandai dengan upaya bernapas yang berat, seperti tarikan dinding dada saat bernapas atau napas cuping hidung.
Sesak napas ini menjadi indikasi bahwa anak mengalami kekurangan oksigen.
Jika orang tua mengamati gejala ini pada anak, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Untuk mengenali anak yang mengalami sesak napas, orang tua dapat menghitung frekuensi napas anak per menit dengan meletakkan tangan di dada anak.
Sesak napas ditandai dengan frekuensi napas cepat, yaitu lebih dari 60 kali per menit untuk usia kurang dari 2 bulan, lebih dari 50 kali per menit untuk usia 2 bulan – 1 tahun, lebih dari 40 kali per menit untuk usia 1 tahun – 5 tahun, dan lebih dari 30 kali per menit untuk usia lebih dari 5 tahun.
Pakar kesehatan anak tersebut, yang juga berpraktik di RS Pondok Indah, menekankan bahwa pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur, dengan penyebab yang paling umum adalah virus atau bakteri.