Dan hadits-hadits lain yang menunjukkan besarnya keutamaan hari Jum’at dan keistimewaannya di banding hari-hari lainnya.
Di antara keberkahan hari Jum’at, di dalamnya terdapat waktu-waktu dikabulkannya do’a.
Dalam ash-Shahihain terdapat hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW menyebut hari Jum’at, lalu bersabda:
“فِيْهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا.”
“‘Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menun-jukkan sedikitnya waktu itu.”
Dalam kandungan hadits-hadits, dapat diketahui Allah SWT mengkhususkan hari Jum'at hanya bagi umat Muslim.
Ini menciptakan atmosfer unik yang dipenuhi dengan berkah dan keberlimpahan, mengajak umat untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan meraih kebaikan dalam setiap amal perbuatan.
Adapun rutinitas ibadah pada hari Jum'at tidak hanya terbatas pada shalat Jum'at, namun juga melibatkan upaya menyucikan diri dan memperbanyak dzikir.
Kesempatan untuk meningkatkan kualitas spiritual dan mengheningkan diri dalam ingatan kepada Allah menjadi sebuah pilihan bijak pada hari yang penuh keberkahan ini.
(Muhsin/fajar)