FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Pasokan listrik mulai membaik namun belum maksimal. PLTA Poso belum sepenuhnya menghasilkan setrum secara normal.
Saat ini sistem kelistrikan Sulsel masih ditopang dari PLTA Bakaru dan PLTA Malea. Namun PLN yakin PLTA Poso segera beroperasi normal dalam waktu dekat.
Apalagi beberapa hari terakhir intensitas hujan meningkat sehingga tangkapan air di sekitar lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdampak positif.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin, mengemukakan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) di UID Sulselrabar menghasilkan pasokan listrik hingga 40 persen. Setrum yang dihasilkan didistribusikan ke 3,8 juta pelanggan.
Namun pada saat El Nino pembangkit listrik EBT seperti PLTA dan PLTB mengalami gangguan. Sehingga pasokan listrik menurun. Andy merincikan bahwa dalam kondisi normal, PLTA menghasilkan listrik 850 megawatt (MW) dan PLTB 140 MW.
Namun pada saat el nino, PLTA hanya bisa menyalurkan 250 MW. Untuk PLTB bisa beroperasi kalau ada angin dan bisa bertransformasi 40 MW.
Pasokan listrik tentu terganggu. Setelah melakukan berbagai upaya, salah satunya teknologi modifikasi cuaca (TMC), pasokan listrik mulai membaik, namun tetap perlu waspada.
"Kita siaga terus nonstop, kami juga punya posko masalah di Sulselrabar sudah naik di tingkat nasional. Kami tidak ingin black out," tambahnya.
Sementara Manager Komunikasi dan TJSL PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar Ahmad Amirul Syarif, menuturkan meskipun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo dan Sidrap tidak bisa maksimal dikarenakan ketergantungan dengan kecepatan angin. Makanya, PLN masih mengandalkan PLTA untuk memenuhi pasokan listrik ke pelanggan.