Ahmad mengemukakan, beberapa hari ini tidak ada lagi pemadaman bergilir. Keberadaan listrik sangat penting, termasuk dapat meningkatkan investasi dan perekonomian.
"Terlihat, beberapa hari belakangan manajemen beban berkurang bahkan sempat tidak ada," katanya.
Ahmad Amirul menambahkan bahwa saat ini kondisi PLTA Bakaru dan PLTA Malea sudah dapat beroperasi maksimal sehingga mampu menyumbang pasokan listrik yang cukup baik bagi sistem Kelistrikan Sulbagsel.
"Sementara curah hujan di seputaran Danau Poso belum rutin dan belum deras, sehingga kondisi PLTA Poso belum bisa maksimal," tambahnya.
Ahmad Amirul menuturkan bahwa akan ada tambahan pembangkit sebesar 100 Mega Watt (MW) yang ditargetkan akan beroperasi pada akhir Desember 2023.
PLN juga sedang lakukan percepatan penambahan pembangkit Inter Temporary Capacity di Punagaya sebesar 200 MW yang ditargetkan masuk sistem pada akhir Maret 2024.
"Diketahui interkoneksi sistem kelistrikan Sulbagsel yang terhubung mulai dari Sulsel daratan, Sulbar, Palu (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan sehingga bisa saling menopang," tuturnya.
Di sisi lain, PLN telah menyalurkan kompensasi secara bertahap kepada kurang lebih 2,1 juta pelanggan di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat daratan yang terdampak manajemen beban sesuai dengan Permen ESDM Nomor 18 Tahun 2019 Tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya. (ams/dir)