"Tak hanya itu, perlindungan atas kebebasan berekspresi sebagai upaya untuk menyehatkan alam demokrasi terus saja mendapatkan intimidasi, teror, dan represi," tegasnya.
Salah seorang pengendara motor bernama Amri (34) mengeluhkan dampak macet pada mahasiswa dan pengguna jalan lainnya.
"Kasihan pengguna jalan, saya ini terlambat pulang, padahal ada acara keluarga," kata Amri di atas motor Honda Beat Popnya.
Sambil mengambil video kemacetan, Amri juga menyoroti para pengemudi Ojek Online (Ojol) yang harus berburu waktu setiap harinya.
"Ojol yang memburu orderan, sopir pete-pete habis bensinnya kasihan karena macet," ucapnya sambil memacu motor matiknya.
Puluhan mahasiswa yang menduduki Jalan Sultan Alauddin membawa tujuh tuntutan, antara lain:
- Usut tuntas pelanggaran HAM di masa lalu.
- Hentikan perampasan ruang hidup.
- Wujudkan reforma agraria.
- Hentikan represivitas aparat terhadap demonstran.
- Tuntaskan dugaan kasus korupsi Uppo di Bulukumba.
- Mendesak OJK segera mencabut izin usaha PT FIF Makassar karena diduga melakukan pelanggaran HAM terhadap debitur.
- Wujudkan supremasi hukum.
Di lokasi aksi, petugas Kepolisian dari Polsek Tamalate berjaga-jaga untuk mengamankan aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah mahasiswa. Hingga pukul 17.18 Wita, antrean kendaraan dari arah Jalan AP Pettarani masih mengular hingga ujung Jalan Sultan Alauddin.
(Muhsin/fajar)