FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dalam kehidupan, penyesalan adalah suatu pengalaman yang tak dapat dihindari. Namun, jika penyesalan tidak diarahkan dengan bijak, ia bisa menjadi beban yang tidak bermanfaat.
Islam mengajarkan kita untuk merenung dari kesalahan, tetapi juga menekankan pentingnya mengubah penyesalan menjadi pelajaran dan memandang masa depan dengan penuh harapan.
Penyesalan tanpa tindakan seringkali hanya akan menyakitkan jiwa dan membebani hati. Allah SWT memberi kita kesempatan untuk memperbaiki diri dan bertaubat.
Sebagai hamba-Nya, kita perlu meresapi setiap kesalahan sebagai bagian dari perjalanan menuju kedewasaan spiritual.
Tidak bijaksana jika kita terus-menerus terjerat dalam siklus penyesalan yang tak berujung. Sebaliknya, gunakanlah penyesalan sebagai cambuk semangat untuk melakukan perubahan positif dalam hidup.
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya taubat itu adalah penyesalan".
Dengan merenung dan menyesali kesalahan, kita membuka pintu taubat dan pengampunan dari Allah. Namun, penyesalan yang melahirkan perubahan positif adalah tanda bahwa kita telah memahami nilai sejati dari taubat.
Jangan biarkan penyesalan memadamkan cahaya harapan. Sebaliknya, hadapilah hari esok dengan tekad baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Setiap kesalahan adalah kesempatan untuk memperkuat iman, ketabahan, dan rasa tanggung jawab.
Dai kondang kelahiran Ujung Pandang, Prof. Dr. Khalid Zeed Abdullah Basalamah mengatakan, ada penyesalan yang tidak ada gunanya di antara semua penyesalan.