Hal yang pertama manajemen tim lakukan adalah memberikan kontrak baru untuk sang pelatih, Bernardo Tavares. Namun, ia mengajukan satu syarat.
Bernardo Tavares ingin memperpanjang masa baktinya bersama tim berjuluk Juku Eja ini asalkan tim bersedia memperbarui infrastruktur tim.
“Waktu berjalan prestasi PSM di musim tersebut alhamdulillah sangat baik, kita menjadi juara dan ada progres evaluasi yang kita lakukan terhadap tim,” sebutnya.
“Salah satu poin kunci kita adalah menjaga keberlanjutan pemain muda dari tim PSM. Yang kita lakukan pertama adalah memperpanjang kontrak dari pelatih kita, Bernardo Tavares,” terangnya.
“Dari negosiasi kontrak salah satu poin yang menjadi titik berat pelatih adalah bagaiman memperbarui infrastruktur di PSM,” sambungnya.
Nur Fajrin mengakui kurangnya PSM dari segi hal yang diinginkan pelatih. Prestasi yang di dapatkan di musim sebelumnya menjadi semangat mereka untuk membangun hal tersebut.
Setelah itu, banyak hal yang terjadi CEO PSM Makassar, Sadikin Aksa yang bertemu langsung dengan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan memberikan izin untuk mengembangkan infrastruktur di Stadion Kalegowa.
“Teman-teman seperti bagaimana infrastruktur olahraga di PSM khususnya di Sulawesi Selatan,” tuturnya.
“Alhamdulillah, prestasinya kita dapat, kita deal dengan pelatih gayung bersambut Pak Sadikin bertemu dengan Pak Bupati dan ia memberikan ruang kepada PSM untuk mengembang fasilitas olahraga di Stadion Kalegowa,” pungkasnya. (Erfyansyah/Fajar)