Pihaknya juga melakukan pengembangan SDM aparatur pemadam kebakaran dalam program diklat, serta melaksanakan pengukuran indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan yang dilaksanakan.
Selain beberapa kegiatan itu, kegiatan rutin juga dilaksanakan berupa sosialisasi pencegahan bahaya kebakaran di beberapa titik wilayah Makassar.
"Untuk tingkat kejadian kebakaran, tahun ini mengalami kenaikan drastis yang dipengaruhi dengan adanya siklus El Nino dengan jumlah perbandingan pada 2022 sebelumnya sebesar 151 kasus. Lalu 2023 naik sebesar 390 kali kejadian per hari ini (21 desember 2023)," tandas Hasanuddin.
Kepala Bidang Operasi Damkar Makassar, Cakrawala memaparkan, untuk kasus tertinggi tahun ini berada pada Agustus, September dan Oktober. Bulan-bulan ini diketahui menjadi puncak dari El Nino.
"Pada Agustus ada 54 kasus, kemudian September 85 kasus, dan Oktober 90 kasus," urainya.
Kasus diakuinya terjadi akibat kelalaian, khususnya masyarakat yang membakar sampah dan ditinggalkan begitu saja. Adapula akibat orang yang buang puntung rokok sembarangan.
"Jadi kebanyakan sekarang kasus itu didominasi oleh alang-alang. Itu karena rumput dan alang-alang ini sangat kering dan mudah terbakar," papar dia. (an/yuk)