Kapolda Metro Jaya Akui Perlu Taktik dan Strategi untuk Menahan Firli Bahuri

  • Bagikan
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat ditemui di Balai Polda Metro Jaya, Kamis (28/12/2023). ANTARA/Ilham Kausar

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi kasus Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Firli Bahuri, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, menegaskan pentingnya taktik dan strategi yang tepat.

Pada Rilis Akhir Tahun Polda Metro Jaya, Kamis, Irjen Pol Karyoto mengakui bahwa menahan tersangka bukanlah tugas yang mudah.

"Menahan itu gampang kok, hari ini kalau memang, bisa tahan, ya saya tahan, tapi kan kita perlu taktik dan strategi yang tepat, sehingga nanti kita tidak buang-buang waktu," ucapnya saat rilis akhir tahun Polda Metro Jaya, di Balai Polda Metro Jaya, Kamis, (28/12/2023).

Karyoto menyoroti bahaya menahan seseorang secara berlebihan tanpa cukup bukti yang kuat.

"Artinya, jika nanti tidak cukup bukti, kemudian dicarikan perkara lain untuk menahan yang bersangkutan, " katanya, sambil menegaskan bahwa penahanan harus berlandaskan fakta.

Pentingnya fakta dalam penanganan kasus ini diakui juga oleh Mantan Deputi Penindakan KPK, yang kini menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

Ia menekankan bahwa penyidik Polda Metro Jaya saat ini tengah mengumpulkan bukti-bukti yang relevan.

Sebelumnya, Firli Bahuri menjalani pemeriksaan selama hampir 10 jam di ruang Dittipidkor Bareskrim Polri tanpa ditahan.

Pemeriksaan tersebut berfokus pada aset yang dimilikinya di berbagai daerah. Setelah menjalani pemeriksaan, Firli Bahuri keluar dari Gedung Bareskrim Polri tanpa memberikan keterangan kepada wartawan.

Penyidik gabungan Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri memberikan 22 pertanyaan kepada Firli Bahuri terkait aset yang dimilikinya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan