Mengapa Salat Tak Boleh Ditunda?

  • Bagikan
Ilustrasi salat jemaah.

Menurut KHB, ketika azan berkumandang, maka bukan lagi saatnya untuk menilai, baik itu tempat beribadah dan seterusnya. 

"Bukan saatnya menilai, azan, salat. Di masjid manapun salat," KHB menuturkan. 

Bukan hanya ibadah salat, KHB juga mengingatkan untuk tidak melewatkan kesempatan bersedekah jika ada orang miskin yang meminta-minta. 

"Ada orang miskin lewat, minta-minta, bukan kita nilai, orang ini masih kuat, bohong atau tidak, bulan urusan kita itu," tukasnya. 

"Orang lagi minta, Tuhanmu suruh kasih, bukan menilai, eksekusi. Kasih orang. Ini pintu syaitan saja, membuat kita menilai, lalu kapan kita lakukan?," sambung dia. 

Kebiasaan buruk ummat Islam, kata KHB, terlalu sibuk berkomentar dan berdiskusi terkait sosok yang paling layak untuk diberikan sedekah atau infaq. 

"Siapa orang yang kita anggap paling layak, sementara berinfaq, boleh kita kepada orang kaya. Sekarang, saya kaya, adek saya (juga) kaya. Lalu saya kasih dia uang, boleh kan? Boleh. Infaq, tetap dapat pahala," tandasnya. 

Dijelaskan KHB, bersedekah tidak melulu terhadap orang yang tidak mampu atau miskin, tetapi juga bisa terhadap sesama dalam konteks pendapatan. 

"Tidak selamanya infaq itu kepada orang miskin, kita boleh memberikan makan orang lain, memberikan hadiah pakaian, walaupun dia orang kaya. Tidak ada masalah, Rasulullah SAW mampu, tapi dia menerima hadiah," kuncinya. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan