Pusaran Rivalitas AS-Tiongkok Bawa Dampak ke Pilpres 2024

  • Bagikan
Presiden AS Joe Biden -Presiden China Xi Jinping

Kedua negara tersebut memiliki kepentingan berbeda. Tiongkok dengan pendekatan investasi dan tambang. Sedangkan untuk Amerika Serikat terkait dengan penjualan Alutsista. Kedua negara ini selalu menjadi pendukung dalam pelbagai pihak.

Sehingga, tidak jarang banyak pihaknya yang menduga akan ada campur tangan negara luar untuk pemilu serentak. Namun hal ini sangat sulit dibuktikan, karena harus melakukan pengecekan terhadap semua transaksi untuk menelusurinya.

"Yang bisa dilihat adalah jika ada yang menang dalam pemilu (presiden) akan banyak kerja sama dengan negara tersebut. Namun hal tersebut juga akan sulit dibuktikan karena terkait dengan kepentingan dan kebutuhan," kata Ishaq, Selasa, 2 Januari.

Lebih lanjut Ishaq menuturkan bukan hanya Tiongkok dan Amerika Serikat saja yang memiliki kepentingan dengan Indonesia. Negera super power lain yang menjadi Rusia.

Dimana negara yang tergabung dengan blok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) selalu mengajak Indonesia ikut bergabung.

"Rusia dan Tiongkok saling support. Sehingga jika ada Tiongkok akan secara otomatis akan mendapat dukungan Rusia," bebernya.

Harapan Pengusaha

Sementara kalangan pengusaha tak terlalu menyoroti siapa di balik capres. Terpenting, setelah menang pilpres, kondisi ekonomi yang stabil sangat diharapkan.

Sekretaris DPD Real Estate Indonesia (REI) Sulsel Khoiruman, mengatakan tahun politik ini menjadi perhatian penting bagi para pengusaha, termasuk sektor properti. Semua mata melihat apa yang akan terjadi bila mana ada perubahan kepemimpinan ke depan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan