FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Makassar New Port (MNP) sudah terkoneksi tol. Kereta api Trans Sulawesi juga diharapkan terhubung.
Saat ini jalur KA Makassar - Parepare masih proses pembebasan lahan di wilayah Kota Makassar. Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel menargetkan pengerjaan kereta api (KA) untuk Makassar akan dimulai usai Pilpres 2024. Anggarannya tersedia Rp1,2 triliun.
Pengamat Transportasi dan Tata Kelola Perkotaan Nur Syam menilai proyek strategis nasional (PSN) di Makassar jangan dibiarkan molor.
Proyek ini seyogianya telah dinantikan masyarakat Sulsel. Ini bisa dilihat dari tingginya animo masyarakat pada operasional KA Maros-Barru.
Nursyam menilai target utama dari KA Sulsel ini untuk mempercepat distribusi logistik dari pelabuhan. Menurutnya, jika infrastruktur transportasi lamban direalisasikan, maka target ekonomi pun ikut molor.
"Ini sangat didambakan masyarakat, KA ini membawa manfaat sangat besar," terang Nursyam, kemarin.
Apalagi orientasi dari KA ini akan digunakan sebagai angkutan logistik dari daerah menuju pelabuhan. Yang mana selama ini diangkut menggunakan truk logistik atau kendaraan beroda lainnya.
Tentunya dengan KA ini cepat direalisasikan maka ini juga akan ikut berkontribusi pada menurunnya angka kerusakan jalan di Sulsel akibat dilalui oleh truk-truk Over Load Over Dimension, ataupun kendaraan pengangkut berat lainnya.
"Ini jalur dari Parepare ke Makassar bisa lebih awet karena angkutan barang sudah bisa lewat kereta," jelasnya.
Nursyam menilai pihak yang akan dirugikan dengan molornya proyek ini tak lain masyarakat sendiri. Apalagi dengan masuknya tahun politik 2024, proyek ini pun berpotensi ikut terdampak.