Diguyur Pangan Impor Harga Beras Tetap Mahal

  • Bagikan
Proses bongkar muat beras asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (4/10/2023). ANTARA/HO-Bapanas.

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Rencana pemerintah untuk mengimpor beras dinilai aneh. Sebab, cadangan beras saat ini mencukup hingga 1,4 juta ton.

Padahal, target cadangan beras pemerintah (CBP) menargetkan impor beras sebanyak tiga juta ton tahun ini. Tahun lalu, target CBP hanya 1,2 juta ton.

Alasannya, impor dilakukan lantaran musim tanam mundur hingga sebulan akibat el-nino.

Namun anehnya, meski pemerintah mengimpor jutaan ton beras, harga tetap mahal. Saat ini masih di kisaran Rp13 ribu hingga Rp15 ribu perkilogram. Hal itu membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan pangannya.

Untuk Sulsel, rencana impor beras sebanyak tiga juta ton ini belum ada informasi pasti. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar, Muhammad Imron Rosidi. "Untuk Sulsel belum tahu," katanya kepada FAJAR, kemarin.

Sebelumnya Sulsel diguyur beras impor sebanyak 70.000 ton. Hal ini dikarenakan permintaan beras dari luar Sulsel sangat banyak.

Imron menjelaskan bahwa impor beras tersebut untuk mengantisipasi ketersediaan pangan dan pengendalian inflasi. "22.000 ton sudah datang akhir Desember 2023 lalu," tambah Imron.

Kebijakan Impor Bukan Solusi

Anallis Ekonomi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Abadul Muttalib, menuturkan keputusan impor beras memiliki dimensi politis. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa impor beras sebanyak tiga juta ton sudah direncanakan dan diputuskan sejak Februari 2023.

"Beberapa pihak menyayangkan keputusan tersebut, menganggapnya sebagai keputusan politis," tuturnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan