Sementara untuk Ruas Maros-Batas Bone masuk pada paket dua. Ruas ini totalnya sepanjang 60 km, dengan total anggaran mencapai Rp197 miliar. Ini untuk menuntaskan berbagai pekerjaan. Misalnya saja rehab mayor, rehab minor seperti tambal sulam dan pelebaran. Termasuk juga pekerjaan preservasi jalan dan pemeliharaan berkala.
"Pekerjaan tetap aktif semua. Mulai dari pengaspalan untuk yang rehab minor, kemudian sebagiannya juga tetap berjalan untuk yang rehab mayor,” jelasnya.
Selanjutnya, Irwan juga mengaku pengerjaan dilakukan pada pelebaran badan jalan. Termasuk galian pada bahu jalan dan pemadatan di beberapa titik lainnya.
Dengan begitu, Irwan berharap tidak ada lagi kendala di lapangan agar pengerjaan bisa tuntas. Meskipun proyek sepanjang 60 km tersebut merupakan proyek multi years sampai Desember nanti, tetapi percepatan tetap dilakukan.
"Upaya percepatan tetap kami lakukan, supaya pekerjaan bisa selesai dengan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya. Sehingga manfaatnya bisa semakin baik untuk masyarakat secara luas,” bebernya.
Sementara untuk pekerjaan di paket tiga, kata Irwan, semuanya hanya berlaku dan selesai dalam satu tahun. Tidak ada yang sifatnya multi years.
"Misalnya dari simpang lima bandara sampai ke arah kota Maros itu memang tidak multiyears,” ungkapnya.
Sementara di ruas jalan Maros-Perbatasan Bone yang ditangani Satuan Kerja (Satker) PJN 3, mulai dikerjakan pada 2022 lalu. Awal Januari 2024, progresnya sudah nyaris menyentuh 50 persen.
Jalan Layang
Pembangunan jalan layang di Tompo Ladang, Desa Padaelo, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros juga terus berlanjut. Proyek Multiyears 2023-2024 ini target rampung September 2024.