Dalam proyek tersebut dua tikungan yang akan diperbaiki geometriknya, jadi dengan adanya jalan layang ini nantinya tikungannya tidak lagi tajam.
"Kondisi sekarang kan kerap terjadi kecelakaan, terutama untuk kendaraan besar sehingga cukup menyulitkan," tutur Irwan.
Proyek tersebut akan ada dua jalan layang dengan masing-masing panjangnya 200 meter. Anggarannya sesuai nilai kontrak itu sekitar Rp125 miliar. Flyover yang dibangun ini memiliki panjang 400 meter dengan lebar 14 meter. Pembangunan dimulai sejak Juli 2023.
Medan Sulit
Kepala Satker PJN 3 Sulsel Malik, mengatakan ada sejumlah ruang dengan medan yang sulit. Sehingga, fokusnya lebih mendahulukan medan mudah, sembari mengerjakan medan sulit secara berkala.
"Sampai per hari ini, progres pengerjaannya kalau yang ruas Maros-Batas Bone realisasinya terhadap kontrak sudah di angka 47,60 persen,” ujarnya, Kamis, 11 Januari, malam.
Lebih lanjut Malik mengatakan, saat ini ada beberapa fokus pengerjaan. Misalnya saja pemangkasan batu di kawasan Camba, penggalian batu di beberapa titik, juga melakukan pengaspalan pada wilayah yang sudah dilakukan pengerasan.
"Ini dikerjakan secara simultan juga, beberapa titik bersamaan. Misalnya pas batu, terus ada juga pekerjaan aspal, kemudian galian batu. Itu semua digenjot supaya tuntas sesuai target,” kata dia.
Akibat dari pekerjaan ini, beberapa ruas jalan harus menggunakan sistem buka tutup. Seperti halnya di Camba. Pada waktu tertentu, sistem ini diberlakukan agar kendaraan bisa tetap melintas dan pekerjaan berjalan, tanpa harus memberikan risiko kecelakaan yang besar.