Sujiwo Tejo Menantang ‘Bujuk Saya Salat!’ kepada Ustaz Das’ad Latif, Ini yang Terjadi

  • Bagikan
Sastrawan Sujiwo Tejo dan Ustaz Das'ad Latif.

"Saya boleh bayar zakat sambil nyanyi, boleh haji sambil nyanyi, tawaf, labbaikalahumma labbaikh, labbaikala syarikaalah, boleh," Das'ad menuturkan. 

Dalam ibadah salat, kata Das'ad, seseorang tidak boleh bermain-main apalagi bernyanyi. Harus betul-betul fokus karena merupakan puncak penghambaan kepada Allah. 

"Salat, tidak boleh. (Ketika takbir) darah muda (menyanyikan lagu Roma Irama), ah batal salat saya. Kenapa? Inilah puncak penghambaan kepada Allah," imbuhnya. 

"Puncak penghambaan ketika saya mengaku hamba, salat," sambung Das'ad. 

Analogi yang lain digambarkan Das'ad, pada bagian tubuh manusia yang paling mulia adalah kepala. 

Ketika kepala itu dipukul, maka akan memicu terjadinya keributan. Berbeda ketika yang dipukul hanya pantat maupun bagian tubuh yang lain. 

"Yang paling mulia pada tubuh kita, kepala. Adek-adek bercanda dipukul pantatnya masih senyum. Dorong dadamu, masih senyum. Tapi jangan bercanda pukul kepala, kenapa? Harga diri di sini," katanya. 

Namun, ketika melaksanakan ibadah salat, kepala yang merupakan bagian tubuh paling mulia, sujud merendah dan sejajar dengan kaki di hadapan Allah. 

"Ketika salat, anggota tubuh yang paling mulia, kepala, rendahkan seperti kakimu," tandasnya. 

Pernyataan lain, dari Sujiwo Tejo, ada banyak koruptor yang mendirikan salat. Di sisi lain juga banyak yang salat tapi tidak memiliki adab. 

Dengan tersenyum, Das'ad mengatakan, yang paling enak memang ketika salat namun tidak korupsi, ketika salat, dia juga memiliki pribadi yang jujur. 

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan