FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Salah satu cerita rakyat tentang percintaan yang paling melegenda di Sulawesi Selatan adalah Kisah Percintaan Datu Museng, bangsawan Kerajaan Gowa, dan Maipa Deapati, putri bangsawan Kerajaan Sumbawa.
Kisah percintaan dua insan ini diceritakan oleh orang tua kepada anak hingga cucu agar dapat memetik hikmah dan perjuangannya.
Bahkan, ceritanya yang melegenda diabadikan menjadi nama jalan yang berada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Yang sengaja dibuat berdampingan.
Alasan kedua nama ini digunakan sebagai nama jalan dan dibuat secara berdampingan untuk terus mendukung hubungan cinta keduanya agar tetap abadi.
Jalan Maipa berada di sisi kanan Hotel Imperial Aryaduta Makassar. Sedangkan, Datu Museng berada di sisi jalan sebelahnya.
Dan, untuk ujung barat Jalan Datu Museng, terdapat situs makam dua nisan kayu yang bersanding kukuh. Konon, makam tersebut merupakan makam pasangan ini.
Sebelumnya, beredar rumor bahwa Kisah Percintaan Datu Museng, bangsawan Kerajaan Gowa, dan Maipa Deapati, putri bangsawan Kerajaan Sumbawa hanya merupakan mitos belaka.
Namun menurut salah satu sejarawan A. Rasyd Rahman yang juga merupakan dosen Ilmu Sejarah di Universitas Hasanuddin membantah hal tersebut.
Dalam penjelasannya, kisah cinta dua insan Datuk Museng dan Maipa Deapati berawal dari salah satu dari sang kakek yang membawa lari cucunya karena gejolak adu domba di tanah Gowa oleh kolonial Belanda.
Kakek yang membawa lari cucunya itu adalah Kakek dari Datu Museng yang memutuskan untuk hijrah menuju Sumbawa.