Mengulik Kisah Cinta Datu Museng dan Maipa Deapati, Makamnya Rutin Dikunjungi Peziarah

  • Bagikan
Makam Datu Museng

Singkat cerita, dinikahkanlah Maipa Deapati dengan Datu Museng. Sehari setelah Maipa dijemput orang kerajaan. 40 hari 40 malam mereka melakukan pesta.

Kembali ke Ujung Pandang

Setelah lama menikah, tiba-tiba ada perintah dari Tumalampoa Gubernur Belanda Sinkelaar di Benteng Ujung Pandang (Saat ini Benteng Rotterdam).

Sinkelaar memainkan modus Datu Jarewe disebut menjadi penguasa di kerajaan Sumbawa. Pria yang diketahui orang dekat Datu Museng itu menebar ancaman di Sumbawa.

Olehnya itu Datuk Museng diutus ke Ujung Pandang dengan tujuan menyelesaikan masalah.

"Datuk wahai anakku saya perintahkan kamu ke Ujung Pandang untuk menyelesaikan ini masalah," kata Raja.

Jadi, Datu Museng bersama istrinya Maipa Deapati berangkat ke ujung pandang dengan pengawal sekitar 40 orang.

Orang-orang di Ujung Pandang saat menjemput mereka kaget terkagum-kagum melihat pasangan Datu Museng dan Maipa Deapati. Ketampanan dan kecantikan keduanya tidak tertandingi.

Tiga bulan di Ujung Pandang, terkuak alasan sesungguhnya Belanda menebar ancaman bakal menguasai Kerajaan Sumbawa.

Gubernur Belanda Sinkelaar terpikat oleh kecantikan Maipa Deapati. Dia jatuh cinta setengah mati terhadap wanita yang telah bersuami itu.

Terlebih, dorongan dari orang-orang di sekelilingnya, dia menyebut sebuah pencapaian luar biasa jika Sinkelaar berhasil merebut Maipa Deapati dari tangan Datu Museng.

Utusan dari Belanda, dikatakan Safri, saat melihat Maipa Deapati pertama kali, pingsan karena saking cantiknya putri Raja Sumbawa itu.

Beberapa kali percobaan dilakukan Gubernur Belanda, namun tidak pernah berhasil merebut Maipa Deapati.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan