Menurutnya, debat capres-cawapres itu bicara kebijakan untuk perbaikan dan perubahan bangsa. Bukan terjebak pada istilah-istilah yang sebenarnya tidak substantif
Sehingga kualitas personal itu tergambar lewat pernyataan-pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan.
“Kalau levelnya memang akademisi, orang yang cukup berpendidikan, pasti saya kira faktanya ada juga. Tentu menggunakan kerangka-kerangka dalam dunia kependidikan,” kata Pria kelahiran Luwu Raya ini.
“Tidak asal membacot misalnya. Itu saya kira yang diperankan oleh baik Cak Imin, Pak Mahfud juga sebagai seorang profesor. Ini memang yang disayangkan sekali. Gibran dengan peforma seperti itu. Apalagi bicara etika kurang layak. Juga secara konten nda cukup substansi. Dia bertanya tentang hal yang sebenarnya dia sendiri nda mengerti. Tapi kan penonton bisa melihat semuanya. Kita bisa melihat cawapres yang bisa kita banggakan. Sebagai tim pemenangan amin, cak Imin luar biasa,” tandasnya.
Sebelumnya, Drone Emprit kini kembali merilis analisis debat keempat cawapres pemilu 2024 soal bagaimana sentimen, isu yang diangkat, dan peta percakapan netizen di Twitter/X terkait para cawapres dalam debat keempat.
Metodologi yang digunakan menggunakan sumber Twitter/X periode 21 Januari 2024 (19.00-22.00 WIB) dengan menggunakan sejumlah kata kunci (keyword).
Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi menyatakan, grafik ini menunjukkan tren jumlah penyebutan tiga calon wakil presiden (cawapres) dalam semua jenis media pada tanggal 21 Januari 2024, dari jam 19.00 hingga 22.00.