FAJAR.CO.ID, RIYADH—Napoli akan menantang sang juara bertahan Inter Milan di final Supercoppa Italiana, dini hari nanti. Dengan format baru, ini akan jadi gelar bersejarah.
PIALA Super Italia untuk kali pertama melibatkan empat klub tahun ini. Napoli yang berstatus juara Serie A di semifinal berhasil mengalahkan Fiorentina tiga gol tanpa balas. Sementara Inter yang merupakan jawara Coppa Italia mengeliminasi Lazio dengan skor sama.
Partenopei, julukan Napoli terakhir kali menjadi kampiun Supercoppa Italiana 2014 silam. Saat itu mereka menang 6-5 atas Juventus dalam drama adu penalti setelah bermain imbang 2-2 sepanjang 120 menit.
Itu menjadi gelar kedua Napoli di turnamen ini. Mereka pertama kali mengangkat trofi Piala Super pada 1990 di era Diego Armando Maradona di mana Napoli menggilas Juventus dengan skor 5-1.
Sedangkan Inter, mereka berstatus pemegang tujuh gelar. Tujuh trofi itu termasuk mereka raih dalam tahun terakhir dengan mengalahkan AC Milan dan Juventus.
Dengan Napoli sudah puasa gelar satu dekade dan Inter ingin mencatatkan rekor dengan hattrick juara, laga di Stadion Al-Awwal di Riyadh, dini hari nanti akan jadi duel sengit.
Merujuk performa mereka di semifinal dan penampilan sepanjang musim ini, Nerazzurri yang mengalahkan Lazio berkat gol-gol Marcus Thuram, Hakan Calhanoglu, dan pemain pengganti Davide Frattesi mungkin akan lebih diunggulkan.
Namun, Pelatih Inter, Simone Inzaghi yang juga memimpin timnya menang 3-0 di markas Napoli pada putaran pertama Serie A Desember lalu tidak ingin meremehkan lawan mereka. Ia menegaskan bahwa laga ini akan sulit.
“Ini akan menjadi pertandingan sulit melawan Napoli. Kami belum pernah memainkan final dalam dua pertandingan (format 4 klub), tapi kami tahu formula ini dan sepak bola menuntut hal tersebut saat ini, kami beradaptasi,” kata Inzaghi di situs Inter.
Menurutnya, mereka harus tampil bagus untuk bisa mengalahkan Napoli dan pulang ke Italia dengan trofi. Dan, Inzaghi menegaskan dirinya akan berusaha mempersiapkan timnya dengan baik di final ini.
“Sekarang kami harus mengambil langkah terakhir pada hari Senin (Selasa). Saya akan menontonnya lagi (laga melawan Lazio) untuk memahami apa yang bisa kami lakukan lebih baik lagi,” jelasnya.
Pemain serba bisa Inter, Matteo Darmian juga menunjukkan respek pada Napoli. Mantan pemain Manchester United itu mengatakan, Napoli akan selalu menjadi lawan tangguh.
“Akan menjadi pertandingan yang sulit melawan lawan tangguh yang menunjukkan semua potensi mereka tahun lalu. Tahun ini mereka mengalami beberapa kesulitan tetapi mereka adalah tim yang harus ditakuti," tegasnya.
Sementara Davide Frattesi yang berharap gelar perdana sebagai pemain Inter memastikan ambisi mereka sangat besar untuk naik podium di Riyadh. “Kami ingin menang dan mengangkat Piala,” ujarnya.
Di pihak Napoli yang menghajar Fiorentina lewat satu gol Giovanni Simeone dan brace pemain pengganti Alessio Zerbin, mereka sangat yakin bisa merepotkan Inter. Pelatih Walter Mazzarri menegaskan, dirinya kini sudah punya alternatif strategi dan timnya akan sulit diprediksi.
Klaim itu merujuk pada formasi 3-4-3 yang mereka pakai melumat Fiorentina di semifinal. “Adalah baik bahwa mereka sekarang memiliki pilihan lain sehingga kita menjadi tidak dapat diprediksi,” kata Mazzarri di Mediaset.
Saat meraih Scudetto bersama Luciano Spalletti, Napoli bermain dengan pola 4-3-3. Namun, menurut Mazzarri, gaya bermain dengan formula itu sudah dipelajari lawan bahkan sejak akhir musim lalu.
“Jika Anda ingat, Napoli memenangkan Scudetto musim lalu, namun kesulitan menjelang akhir musim, karena lawan mempelajari Anda dengan cermat dan menjadi sulit untuk terus mengulangi hal yang sama dengan sukses,” jelas Mazzarri.
Penjaga gawang Pierluigi Gollini yang mengisi tempat Alex Meret di bawah mistar pada laga semifinal mewakili rekan setimnya menegaskan mereka harus siap menderita kembali seperti halnya saat menghadapi La Viola.
“Dalam sepak bola Anda juga harus tahu bagaimana cara menderita dan bahkan ketika Anda tidak bisa menguasai bola, penting untuk membaca permainan dengan baik,” ujarnya di situs Napoli.
Inter tidak memiliki kekhawatiran cedera selain Juan Cuadrado yang beberapa waktu lalu menjalani operasi Achilles. Dengan demikian, Inzaghi bisa menurunkan kekuatan terbaik.
Lautaro Martinez dan Marcus Thuram akan memimpin lini serang Inter dalam formasi 3-5-2. Duet ini akan didukung Hakan Calhanoglu, Nicola Barella, dan Mkhitaryan. Senjata cadangan mereka di lini tengah adalah Davide Frattesi.
Napoli sendiri tidak tidak bisa diperkuat Victor Osimhen dan Frank Anguissa karena sedang membela negaranya di Piala Afrika. Mereka juga masih tanpa Alex Meret, Natan, dan Mathias Olivera. Seperti di semifinal, Mazzarri akan bertumpu pada trisula Khvicha Kvaratskhelia, Matteo Politano , dan Giovanni Simeone. (amr)
Prakiraan Pemain
Napoli (3-4-3): Gollini; Di Lorenzo, Rrahmani, Jesus; Mazzocchi, Cajuste, Lobotka, Rui; Politano, Simeone, Kvaratskhelia
Inter Milan (3-5-2): Sommer; Pavard, Acerbi, Bastoni; Darmian, Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Thuram, Martinez
Head to head
03/12/23 Napoli 0-3 Inter Milan
21/05/23 Napoli 3-1 Inter Milan
04/01/23 Inter Milan 1-0 Napoli
12/02/22 Napoli 1-1 Inter Milan
21/11/21 Inter Milan 3-2 Napoli
18/04/21 Napoli 1-1 Inter Milan
Lima pertandingan terakhir Inter Milan
21/12/23 Inter Milan 1-2 Bologna
24/12/23 Inter Milan 2–0 Lecce
30/12/23 Genoa 1–1 Inter Milan
06/01/24 Inter Milan 2–1 Hellas Verona
14/01/24 Monza 1–5 Inter Milan
20/01/24 Inter Milan 3-0 Lazio
Lima pertandingan terakhir Napoli
24/12/23 Roma 2-0 Napoli
30/12/23 Napoli 0-0 Monza
07/01/24 Torino 3-0 Napoli
13/01/24 Napoli 2-1 Salernitana
19/01/24 Napoli 3-0 Fiorentina
Perbandingan Prestasi di Piala Super Italia
Inter Milan
Juara: 7 (1989, 2005, 2006, 2008, 2010, 2021, 2022)
Runner up: 4 (2000, 2007, 2009, 2011)
Napoli
Juara: 2 (1990, 2014)
Runner up: 2 (2012, 2020)