FAJAR.CO.ID, LUWU TIMUR -- Seorang pelajar SMA bernama Bunga, bukan nama sebenarnya di Kabupaten Luwu Timur menjadi korban pelecehan seksual secara berulang kali.
Dari informasi yang didapatkan FAJAR.CO.ID, terduga pelaku merupakan keluarga sendiri dan telah dilaporkan ke pihak yang berwajib.
Ibu Bunga, inisial NR (38) menceritakan, anaknya telah menjadi korban kebejatan adik iparnya sejak kelas V Sekolah Dasar (SD).
NR saat itu merantau ke Medan bersama suami, sementara anaknya tinggal di rumah adeknya dan melanjutkan pendidikan.
"Ceritanya, anak saya ikut sama adek saya, karena disuruh jaga anaknya yang masih bayi. Saya ke Medan, saya pulang dari sana, bikin rumah di sini, datang ke rumah mengadu, Mak saya selalu diganggu (pelaku)," ujar NR kepada FAJAR.CO.ID, Rabu (24/1/2024) malam.
NR menyebut, karena sudah terjadi sejak anaknya duduk di bangku kelas V SD, pelecehan itu tidak terhitung.
"Kejadiannya mulai SD kelas V. Pelecehan tidak terhitung karena dari kecil," ucapnya.
Dikatakan NR, anaknya bukan hanya dilecehkan. Namun juga dipaksa untuk berhubungan badan layaknya suami dan istri.
"Persetubuhan dua kali, itu SMP kelas IX, tepatnya 22 September 2022, pencabulan kedua 30 September" tukasnya.
NR mengaku di awal mengira anaknya hanya dilecehkan. Untuk itu dia memiliki niat baik untuk membicarakan permasalahan tersebut secara kekeluargaan, hanya saja pihak keluarga tidak memberikan respons.
"Awalnya saya tidak tahu kalau disetubuhi, tahunya cuma pelecehan. Makanya kami nda (Tidak, red) langsung melapor ke polisi. Namanya keluarga besar, (diselesaikan) secara kekeluargaan saja," NR menuturkan.