FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Calon Presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo angkat suara terkait Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy’ari dan anggotanya yang diputuskan telah melanggar kode etik.
Diketahui, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memutuskan bahwa Hasyim Asy'ari terbukti melanggar kode etik terkait pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Atas keputusan itu, Ganjar Pranowo lantas menyindir Hasyim. Menurut dia, seharusnya Ketua KPU merasa malu dan harus menyampaikan permintaan maaf resmi.
"Mestinya (Ketua KPU) ada rasa malu, mestinya ada permintaan maaf," kata Ganjar Pranowo dalam kampanye akbar yang diadakan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Selasa (6/2/2024).
Ganjar bahkan menyebut, Hasyim Asy'ari harusnya berani untuk mundur dari jabatannya. "Saya tidak yakin mereka berani mengundurkan diri,” sebutnya lagi.
Dia membandingkan dengan mantan Ketua MK, Anwar Usman yang telah diberhentikan, tetapi dia masih menggugat.
“Wong yang di MK mundur saja, dipecat saja, masih menggugat," imbuh Ganjar.
Blak-blakan Ganjar menyinggung soal etika dan moral di Indonesia. Dia pun menjadikan kasus ini menjadi peringatan keras dalam proses demokrasi.
"Saya tidak tahu apakah negeri ini sudah betul-betul kehilangan etika dan moralnya. Maka ini, peringatan yang sangat keras dalam proses demokrasi," tuturnya. (Elva/Fajar).