FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pertanian selama Januari 2024 mengalami kenaikan sebesar 5,32 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/M-to-M) dan meningkat 0,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/Y-on-Y).
Kenaikan ini justru terjadi pada saat sektor-sektor industri non migas lainnya mengalami penurunan. Dengan kenaikan tersebut, maka sektor pertanian menjadi satu-satunya yang tumbuh secara bulanan maupun tahunan.
"Nilai ekspor non migas menurut sektor mengalami penurunan secara bulanan kecuali pada sektor pertanian yang mengalami peningkatan sebesar 5,32 persen," ujar Plt. Kepala BPS, Amalia Widyasanti dalam berita resmi statistik, Kamis, 15 Februari 2024.
Peningkatan ekspor pada sektor pertanian disebut BPS, mendapatkan sumbangan dari peningkatan ekspor diantaranya produk kelapa sawit dan sarang burung walet.
Sementara itu ekspor sektor lainnya mengalami penurunan.
Sektor Industri pengolahan tercatat menurun 4,13 persen, dan sektor pertambangan menurun 23,93 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Amalia mengatakan, perkembangan ekspor non migas pada Januari tahun ini mencapai 19,13 miliar dollar AS.
Apabila merinci pada sektornya, pertanian memiliki kontribusi yang cukup besar yakni sebesar 374 juta dollar AS.
"Total ekspor non migas Indonesia menurut sektor pada Januari 2024 sebesar 19,13 miliar dollar AS. Dan jika kita rinci menurut sektornya, pertanian berkontribusi sebesar 374 juta dollar AS," katanya.
Amalia menambahkan bahwa salah satu komoditas unggulan pada ekspor Januari tahun ini adalah kelapa sawit.