Seorang anggota tim sukses lain bernama Mohammad Agil memperjuangkan seorang caleg pendatang baru.
Agil merasa perlu memeriksa kondisi kesehatan jiwanya setelah merasa gagal dalam pemilu kali ini.
"Saya pengin tahu, kondisi diri saya bagaimana setelah pemilu. Bisa mengganggu kondisi saya atau bagaimana," kata Agil.
Pria berusia 56 tahun tersebut mengaku kelelahan dan kurang tidur sebelum hingga sesudah pemungutan suara berlangsung.
"Sering merasa kelelahan, susah tidur. Maka ke sini pengin konsultasi sama dokter," kata Agil.
Sementara itu, sejumlah anggota tim sukses caleg lainnya, juga mendaftar untuk konsultasi kesehatan mental di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Sari, Jakarta Barat itu.
Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Taman Sadi, dr Ngabila Salama mengatakan bahwa pihaknya membuka kuota konsultasi kesehatan mental bagi 100 orang dan 11 di antaranya yang sudah mendaftar adalah tim sukses caleg.
"Empat KPPS, 12 timses caleg, 50 masyarakat umum (ibu rumah tangga, ASN, tidak bekerja, mahasiswa, dan lainnya), 29 tenaga kesehatan dari berbagai instansi dan daerah," kata Ngabila.
Ngabila mengatakan program tersebut merupakan kerja sama RSUD Taman Sari, RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol dan Puskesmas Taman Sari.
"Kami berkolaborasi dengan RS Jiwa Soeharto Heerdjan Grogol dan Puskesmas Taman Sari, membuat penyuluhan kesehatan jiwa sekaligus tes gratis untuk 100 masyarakat utamanya KPPS dan caleg, timses caleg, partisan pemilu dan sebagainya untuk mendeteksi gangguan jiwa," kata Ngabila.