Sosialisasi PMT, Pos dan Penyiaran, Pemprov Sulsel Laporkan Daerah Blank Spot yang Butuh Perhatian Pemerintah Pusat 

  • Bagikan
Matvels Parsaoran Situmorang dan A. Winarno Eka Putra

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Kementerian Kominfo berkomitmen untuk terus melakukan percepatan transformasi digital. Konektivitas dan infrastruktur digital memiliki peranan penting dalam percepatan transformasi digital sehingga diperlukan pemerataan infrastruktur digital serta konektivitas yang berkualitas. 

Sebagai unit kerja yang melakukan pengawasan di bidang pos dan Informatika, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika melalui Pusat Monitoring Telekomunikasi, Pos dan Penyiaran (PMT) melakukan monitoring infrastruktur dan kualitas layanan telekomunikasi, pos dan penyiaran guna terwujudnya percepatan transformasi digital tersebut. 

Plh Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Matvels Parsaoran Situmorang menyatakan, PMT telah melakukan pemetaan sebaran infrastruktur layanan broadband di Indonesia. 

Berdasarkan data yang dimiliki PMT, untuk cakupan layanan mobile broadband, sekitar 97,16% area pemukiman di Indonesia telah terlayani 4G dan 2,90 % area pemukiman telah terlayani 5G. 

Sedangkan untuk layanan fixed broadband didukung oleh kabel laut sepanjang 118.257,57 km dan kabel serat optik di darat sepanjang 716.935,55 km serta sebanyak 2.207.286 titik optical distribution point (ODP).

Selain melakukan pemetaan infrastruktur layanan broadband, PMT juga melakukan monitoring kualitas layanan(QoS) telekomunikasi seluler di 514 kab/kota di Indonesia. 

“Pengukuran tersebut dilakukan secara rutin setiap satu kali dalam satu bulan di tiap-tiap kab/kota,” tuturnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan