Gejala Penyakit Tipes yang Perlu Diketahui!

  • Bagikan
Ilustrasi Orang Kena Penyakit

FAJAR.CO.ID-- Tanda-tanda penyakit tipes pada orang dewasa bisa terlihat dalam rentang waktu tiga hingga empat minggu atau bahkan lebih lama, demikian juga dengan gejalanya pada anak-anak. Tingkat keparahan tipes dapat bervariasi, dimana beberapa orang mengalami gejala ringan sementara yang lain mengalami gejala yang lebih serius.

Tentang 1 dari 300 orang yang terinfeksi bakteri penyebab tipes, mereka mungkin tidak menunjukkan gejala apapun namun masih dapat menyebarkan penyakit tersebut kepada orang lain.

Dibawah ini adalah beberapa gejala umum yang terkait dengan tipes.

  1. Demam
    Gejala utama tipes adalah demam, yang sebenarnya adalah respons sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi oleh bakteri Salmonella typhi.

Demam biasanya meningkat secara perlahan dalam minggu pertama setelah terinfeksi, dengan suhu tubuh bisa mencapai 39 hingga 40ºC. Namun, demam yang merupakan tanda tipes seringkali lebih parah pada malam hari.

Pada orang dewasa, demam juga sering disertai dengan sakit kepala, yang merupakan hasil dari respons sistem kekebalan tubuh terhadap serangan bakteri.

  1. Berkeringat

Keringat yang muncul masih terkait dengan gejala demam selama tipes. Ini disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh saat mengalami demam.

Sebagai respons alami, tubuh berupaya menurunkan suhu tubuhnya sendiri. Otak memerintahkan kelenjar keringat untuk mengeluarkan cairan melalui pori-pori kulit guna mengembalikan suhu tubuh ke kondisi normal.

  1. Gangguan pencernaan

Tipes adalah suatu penyakit infeksi yang menyerang sistem pencernaan, terutama fokus pada usus. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa salah satu gejala yang sering muncul adalah gangguan pada pencernaan, yang bisa berupa diare atau sembelit.

Pada anak-anak, diare cenderung lebih sering menjadi gejala tipes, sementara sembelit lebih umum terjadi pada orang dewasa yang terkena penyakit ini.

Infeksi bakteri pada usus mengakibatkan gangguan pada proses pencernaan makanan, sehingga penyerapan air oleh usus terganggu. Akibatnya, tubuh mencoba mengkompensasi dengan mengeluarkan lebih banyak cairan dari dalam tubuh untuk membantu proses pencernaan. Hal ini menyebabkan feses menjadi encer.

Pada orang dewasa yang terinfeksi tipes, sembelit seringkali terjadi karena infeksi bakteri menghambat pergerakan normal usus. Ini menyebabkan kesulitan dalam buang air besar dan memperburuk gejala pencernaan yang terkait dengan tipes.

  1. Tubuh terasa lemas

Saat mengalami tipes, seseorang sering merasakan kelemahan dan kurangnya energi dalam tubuh. Hal ini umum terjadi karena diare yang menyebabkan kehilangan banyak cairan dari tubuh.

Selain itu, mineral-mineral elektrolit juga hilang dari tubuh melalui feses dan keringat. Padahal, elektrolit ini penting untuk membantu otot berfungsi dengan baik dan menjaga kontraksi otot yang optimal.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika seseorang merasa lemah, lesu, dan kehilangan tenaga selama mengalami sakit tipes karena kekurangan cairan dan elektrolit yang penting untuk kesehatan dan kinerja tubuh.

  1. Sakit perut

Gejala tipes yang memengaruhi perut masih terkait dengan masalah diare yang dialami. Ketika infeksi masih aktif dalam sistem pencernaan, seseorang seringkali merasakan sakit pada perut.

Kondisi sistem pencernaan yang terganggu akan mengirimkan sinyal ke otak untuk meminta bantuan. Ini memicu otak untuk mengirimkan sinyal ke usus agar berkontraksi, mempercepat proses pembuangan feses.

Selama proses ini berlangsung, seseorang mungkin mengalami rasa sakit atau kram pada perut atau usus. Biasanya, gejala sakit perut dan diare akan muncul dalam rentang waktu 8 hingga 72 jam setelah terpapar bakteri Salmonella.

  1. Kehilangan nafsu makan

Penurunan nafsu makan juga merupakan respons tubuh terhadap peradangan yang terjadi dalam tubuh sebagai upaya untuk melawan infeksi oleh kuman.

Ketika terjadi peradangan, sistem kekebalan tubuh akan merangsang otak untuk melepaskan hormon leptin, yang memiliki peran dalam menekan nafsu makan.

Penurunan nafsu makan yang terjadi saat seseorang mengalami tipes juga bertujuan untuk mencegah masuknya lebih banyak bakteri melalui makanan. Secara akhirnya, kekurangan makanan ini akan membuat bakteri yang menginfeksi menjadi lebih rentan terhadap penghancuran oleh sistem kekebalan tubuh.

Penurunan nafsu makan seringkali dianggap sebagai tanda bahwa tubuh telah memasuki fase pemulihan dari infeksi tipes. Gejala ini biasanya bersifat sementara pada orang dewasa.

  1. Mual dan muntah

Mual dan muntah adalah gejala tipes pada orang dewasa yang muncul sebagai akibat dari peradangan dalam sistem pencernaan.

Ketika bakteri penyebab tipes menyebabkan infeksi pada lambung dan usus, sistem kekebalan tubuh akan merespons dengan mengirimkan sinyal ke otak, memicu timbulnya sensasi mual.

Otak kemudian memberi perintah kepada organ pencernaan untuk meningkatkan produksi cairan, yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman di perut dan menyebabkan mual serta kemungkinan muntah.

Dengan demikian, mual dan muntah merupakan respons alami tubuh untuk mengeluarkan racun dan bakteri dari sistem pencernaan yang terinfeksi.(mg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan