Teguh mengatakan, dorongan dari masyarakat dan milenial membuatnya maju di Pileg 2024. Apalagi, pemerintah yang selalu menggaungkan untuk menyambut Generasi Emas 2045.
"Tahun ini memang generasi muda baik itu milenial dan gen Z itu dari sisi pemilih lebih dominan," katanya kepada FAJAR.
Teguh berharap agar keterwakilan kaum milenial lebih banyak lagi kedepannya. Menurutnya Pemilu 2024 ini merupakan momentum yang bagus untuk kaum milenial maju.
"Karena kalau kita lihat presentasi di 2019 lalu pemuda nya itu masih kurang. Tahun ini harapannya tingkat keterwakilan pemuda bisa meningkat," harapnya.
Pengamat Politik Unismuh Makassar Andi Luhur Prianto menuturkan, keberhasilan caleg muda milenial ini menembus ketatnya persaingan, harus dilihat secara proporsional.
Menurutnya, ada yang sudah punya pengalaman dan yang lainnya didukung oleh kekuatan politik kekuasan serta modal politik keluarga.
"Sebenarnya tokoh politik muda ini punya privilege yang berbeda dengan politisi muda lainnya. Mereka punya modal finansial yang besar, punya akses pada kekuasan formal, bahkan mereka bisa mengintegrasikan kegiatan pemerintahan dengan agenda politiknya," katanya.
Akan tetapi apapun itu, anak muda berhasil menundukkan lawan-lawan dari politisi kawakan, yang juga modal ekonomi politik besar.
"Kepada anak muda kita berharap mereka merepresentasi aspirasi kita di Senayan," ungkapnya.
Pengamat Politik UINAM Prof Firdaus Muhammad mengatakan, gerakan politik kaum milenial cukup fenomenal. Mereka berhasil mewarnai perpolitikan kekinian bahkan berhasil melambung politikus senior.
"Mereka masif memasuki komunitas milenial dan mampu meyakinkan pemilih selain komunitas milenial," jelasnya.