"Intinya kami siapkan lahan dulu, ada lahannya, bersertifikat. Mungkin kelanjutannya secara administrasi, mungkin selanjutnya PUPR akan hadir langsung," ujar Suherman, Jumat, 23 Februari.
Ia mengaku, koordinasi saat ini sedang dimasifkan dengan Kementerian PUPR terkait rencana pembangunan stadion. Ia berharap juga agar PUPR segera bisa melihat secara langsung lokasi sebenarnya stadion akan didirikan.
"Kalau masalah yang lain-lain bersabarlah. Yang jelas kita masih sementara penjajakan apa-apa saja yang mereka butuhkan," tambah Herman, sapaannya.
Herman bersyukur, sebab perjuangan Pemprov Sulsel dalam meminta bantuan pemerintah pusat untuk pembangunan stadion menemui jalan terang. Ia sendiri tidak sabar agar stadion tersebut bisa cepat direalisasikan.
"Besar harapan kami bisa secepatnya terealisasi. Artinya kami berkoordinasi dulu dengan (kementerian,red) PUPR," tukasnya.
Herman mengaku, proposal yang telah diajukan pihaknya kepada pemerintah pusat untuk pembangunan stadion tidak memuat terkait jumlah dana yang dibutuhkan. Isinya hanya permohonan bantuan pembangunan stadion dengan menggunakan APBN.
"Kita bersyukur karena akan dibangun stadion di Sudiang," tutupnya.
Pakar transportasi udara Unhas Prof Sakti Adji Adisasmita, mengatakan pembangunan stadion di Sudiang harus terlebih dahulu dikaji. Banyak aturan yang disesuaikan.
Untuk diketahui, sesuai surat edaran (SE) Dirjen Perhubungan Udara No: SE/22/XII/2010 tentang Sosialisasi Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan di area bandara.