Mulai bermain layang-layang, laser, drone, balon udara. Kemudian, memelihara burung yang dipelihara secara liar, serta pembangunan gedung di atas ambang batas ketinggian.
Di luar lima item tersebut, keberadaan stadion yang ada di dekat bandara butuh kajian khusus. Sebab, stadion tidak hanya digunakan untuk pertandingan sepak bola saja. Melainkan juga untuk kegiatan olahraga lainnya, hiburan, hingga kegiatan bisnis.
Untuk hiburan misalnya, pasti banyak menggunakan lampu sorot. Pemakaian lampu sorot inilah yang akan diatur agar tidak memengaruhi penglihatan pilot. Potensi gangguan seperti ini harus diantisipasi.
"Jadi pembangunan stadion di Sudiang harus dikaji. Kalau tidak sesuai, harus dilakukan duduk bersama dalam membahasnya," kata Prof Sakti, Jumat, 23 Februari.
Hal serupa juga diutarakan pakar transportasi Universitas Islam Makassar (UIM) Ilham Idrus. Pembangunan stadion di Sudiang harus dikaji dengan baik. Pasalnya jarak antara stadion dengan bandara lumayan dekat. Salah satu potensi gangguan yang bisa terjadi adalah masalah pencahayaaan.
"Kalau tidak ada pertandingan malam tidak ada masalah. Namun jika ada pertandingan malam berpotensi mempengaruhi pandangan pilot," bebernya.
Beberapa tahun lalu, Otoritas Bandara tak memberi izin membangun stadion di KOR Sudiang. Alasannya, terkait keselamatan penerbangan.
Namun peluang bangun stadion lebih besar. Pembangunan stadion dekat bandara sudah ada di Indonesia.
Salah satunya pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati (GDJ) Kediri. Lokasi stadion dengan Bandara Dhoho sangat dekat. Otoritas Bandara setempat telah menyetujuinya. (*)