FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) menyelenggarakan lomba menulis bertemakedaulatan yang bisa diikuti oleh seluruh elemen masyarakat. Lomba menulis ini bertujuan untuk menjaring opini masyarakatakan pentingnya kedaulatan bagi kehidupan berbangsa danbernegara terutama di tengah kondisi global yang tidak menentu.
Co-founder ISDS, Dwi Sasongko mengungkapkan konflik di Laut China Selatan bisa menjadi salah satu bukti nyata bahwaancaman kedaulatan adalah sesuatu yang nyata. Klaim sepihakChina dengan peta barunya, Sembilan Garis Putus-Putus (Nine Dash Line) ikut mengancam hak berdaulat Indonesia di LautNatuna Utara. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, kapalpatroli China sering terlihat wara wiri di perairan Natunatersebut dan membuat nelayan Indonesia terganggu mencarinafkah.
Langkah China ini perlu diwaspadai sebagai ancaman yang serius bagi Indonesia. Pemerintah Indonesia dan TNI sudahmenyadari hal tersebut. Selain pemerintah RI secara resmi telahmengirimkan berbagai nota protes ke China, TNI telahmengirimkan kapal perangnya untuk menjaga perairan Natuna.