Membagi Waktu Cara Lovita
Semasa sekolah, Lovita membagi waktunya di antara kehidupan pribadinya, dengan karier latihannya.
Ketika lovita berada di sekolah menengah pertama, Ia membagi waktunya Seperti pada waktu pagi sampai siang hari waktunya Lovita untuk bersekolah, sementara pada waktu sore hari adalah waktu yang digunakan untuk berlatih taekwondo, dan waktu malam hari digunakan untuk mengerjakan tugas dan istirahat.
Kemudian, ketika memasuki sekolah menengah kejuruan, pada waktu pagi sampai sore hari digunakan untuk bersekolah, dilanjut dengan mengikuti organisasi.
Pada malam hari, ia gunakan waktunya untuk berlatih taekwondo, namun tidak hanya pada malam hari, ketika hari minggu tiba, hari tersebut digunakan untuk berlatih taekwondo. Hal tersebut melelahkan tentunya. Namun, Lovita merupakan seseorang yang menghargai waktu. Sehingga menurutnya, jika sudah waktunya untuk istirahat, Lovita tidak lagi memegang handphone untuk digunakan kembali.
Menurutnya, pemikiran yang positif atau mindset yang positif juga memengaruhi bagaimana kita di Masa Depan.
Memasuki dunia perkuliahan, Lovita kesulitan untuk membagi waktu diantara perkuliahannya, maupun ketika latihan, ditambah lagi kesibukannya yang menjadi asisten dosen di universitas tersebut. Ia berlatih seperti biasanya, hanya di hari Rabu dan Sabtu.
Lovita mengikuti organisasi taekwondo, sehingga ketika ada kompetisi, ia berlatih lebih fokus dan sering, serta berlatih secara mandiri. Namun ketika tidak ada kompetisi, fokusnya beralih untuk berkuliah seperti biasanya.