"Hati-hati pembalap liar, terutama pembalap jadi imam tarawih. Tapi saya tanya beberapa imam tarawih, ada juga alasannya dipanggil oleh panitia tertentu yang berpengaruh di masjid tersebut," imbuhnya.
"Pak imam yang cepat karena di sini pensiunan semua, di sini ibu-ibu semua sudah tua, sesepuh-sesepuh, yang begini tidak boleh mewakili gerakan. Jangan mengorbankan gerakan salat hanya gara-gara atas nama pensiunan," lanjutnya.
Ditekankan KH Sudirman, mereka bisa diberikan kesempatan untuk duduk jika merasa capek dan lelah. Sebab, salat sunnah menurutnya bisa duduk.
"Jangan dihalangi. Beberapa imam masjid itu mengambil gaya seperti ini karena dipesan. Hati-hati yang pesan-pesan begini, menyelisihi agama kita," tandasnya.
"Hindari, waspadai tarawih kilat yang biasa orang pembalap-pembalap liar dalam masjid," kuncinya. (Muhsin/fajar)