“Saat saya kembali berlatih, saya belum pulih dari kelelahan akibat syok yang saya derita. Saya merasa kehabisan tenaga untuk mempersiapkan pertandingan Liga Champions melawan Manchester City, namun saya tidak menyadari bahwa hal itu ada hubungannya dengan ketukan tersebut. Mungkin jika saya menjalani tes untuk mengevaluasi kemampuan pemulihan saya, saya akan menunda pemulihan saya dan kemudian saya bisa kembali bermain dengan tingkat energi normal,” tandasnya.
Pengungkapan ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh para atlet yang menghadapi cedera kepala dan menggarisbawahi pentingnya meningkatkan protokol manajemen gegar otak dalam olahraga profesional. (amr)