Sempat Belajar Semua Agama, Kisah Mualaf Sulaiman Gosalam Berawal dari Kalimat La Ilaha Illallah

  • Bagikan

Ibunya yang mengetahui anaknya telah pindah ke agama Islam tentu marah. Kata Sulaiman ibunya menganggap Islam agama yang kurang bagus karena melihat contoh buruk selama ini.

"Kemudian dia tanya saya mengapa mau masuk Islam, marahlah dia. Dia menganggap Islam pengemis tukang becak pencuri pokoknya tidak baik," kenang Ketua Yayasan H Muhammad Cheng Ho pendiri dan pengelola Masjid Cheng Ho di Jl Hertasning Makassar ini.

"Saya bilang tidak, itu orang yang mengaku Islam tetapi belum melaksanakan Islam dengan baik. Minum minuman keras dan lain-lain," sambungnya.

Usai ketahuan, Sulaiman muda akhirnya terang-terangan menjalankan ibadah dan ajaran Islam. Kedua orang tuanya yang melihat perubahan di anaknya mulai mendukung.

"Kemudian ibu saya melihat perilaku saya, tidak merokok, tidak berjudi, tidak minum miras, termasuk tidak main perempuan. Sebagian orang Tionghoa begitu. Alhamdulillah orang tua senang, bahkan didukung. Termasuk bapak mendukung," katanya.

Perubahan sikap yang lebih baik membuat kedua orang tua Sulaiman mulai menerima kepercayaan barunya.

"Pernah dulu suatu hari Jumat, saya ketiduran, dibangunkan pergi salat Jumat. Jadi orang tua menerima," ungkapnya.

Mantan Ketua Persatuan Islam Tianghoa Indonesia (PITI) Sulsel itu kemudian menikah dengan seorang perempuan Tionghoa mualaf asal Sengkang Wajo.

"Dia besar di Sengkang. Dia masuk Islam dua hari sebelum KKN di Unhas di IMMIM. Saya melamar di Sengkang direstui menikah tanggal 6 Januari 1993," jelasnya.

Dari pernikahan tersebut, Ustaz Sulaiman Gosalam kini dikaruniai lima orang anak. "4 Sarjana, satu sudah S2. Bungsu sudah mau masuk perguruan tinggi," pungkasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan