FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Sejumlah figur mulai bermunculan jelang Pilgub Sulsel. Menariknya, nama-nama figur nonpartai mampu memberikan ancaman bagi politisi kondang.
Belakangan ini muncul nama Komjen Pol Muhammad Fadil Imran, Mayjen TNI (Purn) Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, Laksamana Muda TNI Abdul Rivai Ras, juga Komjen Pol Syafruddin Kambo.
Mereka semua dianggap punya kapasitas yang cukup mumpuni untuk bertarung di Pilgub Sulsel, baik sebagai 01 maupun 02. Sebab, mereka dianggap punya jaringan yang kuat sampai di kancah nasional.
Pakar politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Sukri Tamma, menilai pada prinsipnya, Pilkada itu untuk menarik perhatian masyarakat. Prinsip dasar itu yang membuat kader partai ataupun bukan, sama-sama punya peluang.
Hanya saja, kader partai diuntungkan dengan mesin yang sudah bekerja ke bawah sehingga punya modal dan basis kuat. Terlebih lagi, jika figur kader parpol tersebut punya posisi strategis, baik di legislatif
maupun eksekutif.
”Kalau non partai, mereka harus bekerja ke bawah membentuk jaringan. Tetapi kalau back ground TNI/Polri kan punya jaringan. TNI sampai Koramil dan Polri ada Polsek. Model komunikasinya juga vertikal, tentu ada peluang lewat basis ini. Apalagi figur yang muncul punya jabatan strategis dan dianggap punya kemampuan,” ujarnya kepada FAJAR, Selasa, 16 April.
Lebih lanjut Sukri menilai, meskipun jabatan strategis mereka tidak dalam lingkup pemerintah kabupaten/kota sampai pusat, tetapi mereka tetap di institusi pemerintahan. Tentu mereka juga punya pengalaman yang bagus.