FAJAR.CO.ID, PANGKEP- Rekreasi dan penamatan siswa SMP di Kabupaten Pangkep diprotes.
Salah seorang orang tua siswa di salah satu SMPN di Kabupaten Pangkep, kepada FAJAR mengeluhkan anaknya yang harus membayar hingga ratusan ribu untuk rekreasi dan penamatan yang rencananya dilakukan pihak sekolah keluar daerah.
"Anak-anak diminta untuk ikut rekreasi ke Malino. Usulannya sebenarnya tidak usah terlalu jauh dan ada juga yang harus membayar walaupun tidak ikut," pungkasnya.
Sementara itu, Komisi I DPRD Pangkep, Nurdin Mappiara menganggapi hal tersebut meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Kabupaten Pangkep untuk tegas terhadap sekolah yang berencana melakukan rekreasi pasca ujian akhir sekolah.
"Kita lihat dalam asas manfaat itu sama sekali lebih banyak mudaharatnya karena tinggi resikonya. Harus kita pertimbangkan semua ini," ucapnya, Selasa (14/5/2024).
Lanjut dikatakan bahwa, harusnya Disdik Pangkep bisa memberi ketegasan terhadap sekolah untuk tidak melakukan rekreasi keluar daerah.
"Harusnya cukup melakukan penamatan di sekolah saja. Tidak usah dibawah anak-anak keluar. Karena resikonya tinggi. Kemarin juga kita lihat ada kejadian nasional yang terkait dengan kunjungan anak sekolah dan memakan korban jiwa," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pangkep, Dr Sabrun Jamil mengaku sementara memanggil seluruh kepala SMP untuk membahas terkait rencana pelaksanaan rekreasi dan penamatan.
"Ini sementara kita panggil kepala SMP untuk membahas rencana rekreasi dan penamatannya karena kita mempertimbangkan juga keselamatan anak-anak," pungkasnya.(fit/fajar)