Ternyata Jadi Orang Sabar Itu Perlu Begini

  • Bagikan
Ilustrasi orang sabar (istockphoto.com)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sabar merupakan salah satu sifat yang sangat diidamkan oleh banyak orang. Memiliki kesabaran berarti mampu menghadapi tantangan, cobaan, dan hambatan dengan tenang dan bijaksana.

Sifat ini tidak hanya membantu seseorang dalam mengatasi situasi sulit, tetapi juga memperkuat karakter dan meningkatkan kualitas hidup.

Secara psikologis, sabar adalah kemampuan untuk menahan diri dari reaksi emosional yang impulsif.

Ini melibatkan pengendalian diri, pengertian, dan kemampuan untuk melihat gambaran besar dalam situasi yang menekan.

Orang yang sabar cenderung lebih mampu mempertahankan hubungan yang harmonis dengan orang lain karena mereka tidak mudah tersulut emosi.

Ustaz Hanan Attaki dama Channel YouTube @Iqbal Emran menjelaskan terkait cara agar bisa menghadapi kerasnya kehidupan dengan penuh kesabaran.

Menurut Hanan, jika seseorang ingin belajar bersabar, maka hendak memulai dari salat lima waktu.

"Salat itu membuat kita dapat keajaiban dari Allah, kemuliaan akhlak buat kita dapat banyak keajaiban dari manusia," ujar Hanan dikutip pada Jumat (17/5/2024).

Dikatakan Hanan, jika ingin mendapatkan keajaiban dan mendapatkan respons baik dari Allah, maka dimulai dengan memperbaiki salat.

Sementara, kata Hanan, jika ingin orang-orang bahkan musuh menjadi baik dan berubah jadi sahabat setia, maka hendak memperbaiki akhlak.

"Musuh saja bisa menjadi setia kepada kita. Jika ingin mendapatkan keajaiban. Keajaiban dari langit dijemput dengan salat, keajaiban dari bumi dijemput dengan akhlak," lanjutnya.

Disebutkan Hanan, salah satu akhlak yang paling mulia dan luar biasa adalah sabar.

"Puncak dari seluruh akhlak mulia itu adalah sabar," ucapnya.

Ia pun memberikan contoh dengan belajar bersabar menghadapi perangai manusia yang memiliki berbagai macam model.

Mengutip perkataan Rasulullah SAW, Hanan mengatakan, seorang mukmin yang bergaul dengan banyak orang lalu bersabar atas gangguan mereka itu lebih baik daripada mukmin yang tidak mau bergaul dan bersabar dengan gangguan manusia.

"Kalau perlu kita belajar sabar dari orang yang suka ngejengkelin kita," tukasnya.

Ditegaskan Hanan, guru dalam belajar bersabar adalah orang yang sering membuat diri merasa jengkel.

"Kalau saya dulu sering rame (ribut) dengan supir angkot, sekarang udah nggak. Karena saya anggap ini guru sabar saya nih," imbuhnya.

Hanan bilang, seseorang tidak boleh menganggap bahwa guru sabar itu adalah Ustaz yang sering memberikan pencerahan.

"Orang-orang yang mengajarkan sabar adalah orang-orang yang berperilaku jahiliah kepada kita," bebernya.

Jumhur ulama, kata Hanan, menyebut sabar sebagai ibunya akhlak mulia. Jadi, jika menginginkan akhlak mulia apapun, maka itu dari sifat sabar.

"Kalau kita gak punya sabar, kita kehilangan sebagian besar dari karakter dan akhlak mulia," tandasnya. (Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan